Crew Dragon adalah wahana antariksa yang dikembangkan oleh SpaceX untuk mengangkut astronot ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Wahana ini merupakan bagian dari program Commercial Crew yang didukung oleh NASA, bertujuan untuk mengurangi ketergantungan pada pesawat luar angkasa Rusia, Soyuz, dalam mengirimkan astronot Amerika ke orbit rendah Bumi.
Sejarah dan Pengembangan Crew Dragon
Crew Dragon adalah versi berawak dari Dragon 2, penerus dari kapsul Dragon yang digunakan SpaceX untuk misi kargo ke ISS sejak 2012. Pengembangannya dimulai setelah NASA memilih SpaceX dalam program Commercial Crew pada tahun 2014.
Pada 2 Maret 2019, Crew Dragon melakukan uji terbang tak berawak, Demo-1, yang sukses merapat ke ISS dan kembali dengan selamat ke Bumi. Kemudian, pada 30 Mei 2020, misi berawak pertama, Demo-2, membawa dua astronot NASA, Doug Hurley dan Bob Behnken, ke ISS. Keberhasilan ini menjadikan Crew Dragon sebagai pesawat antariksa komersial pertama yang mengangkut manusia ke orbit.
Desain dan Teknologi Crew Dragon
Crew Dragon memiliki desain modern dengan berbagai fitur canggih:
- Kapasitas – Dapat membawa hingga 7 astronot, meski biasanya digunakan untuk 4 kru dalam misi NASA.
- Sistem Docking Otomatis – Mampu merapat ke ISS secara mandiri tanpa perlu bantuan lengan robot.
- Sistem Pelontar Darurat – Jika terjadi kegagalan saat peluncuran, Crew Dragon bisa memisahkan diri dari roket dan membawa kru kembali ke Bumi dengan aman.
- Layar Sentuh – Tidak seperti pesawat luar angkasa sebelumnya yang memakai banyak tombol fisik, Crew Dragon dilengkapi layar sentuh modern untuk navigasi dan kontrol.
- Parasut Canggih – Crew Dragon menggunakan empat parasut besar untuk memperlambat kecepatan saat memasuki kembali atmosfer dan mendarat di laut.
Misi Crew Dragon ke ISS
Sejak suksesnya misi Demo-2, Crew Dragon terus digunakan dalam berbagai penerbangan berawak ke ISS, seperti:
- Crew-1 (November 2020) – Misi operasional pertama dengan empat astronot dari NASA dan JAXA (Jepang).
- Crew-2 (April 2021) – Mengangkut astronot dari NASA, ESA (Eropa), dan JAXA.
- Crew-3, Crew-4, hingga Crew-7 – Misi berulang ke ISS dengan kru internasional.
Selain itu, Crew Dragon juga digunakan dalam misi swasta, seperti Inspiration4 dan Axiom Mission 1, yang membawa turis luar angkasa ke orbit.
Kesimpulan
Crew Dragon telah merevolusi transportasi astronot ke ISS dengan teknologi modern, efisiensi tinggi, dan biaya lebih rendah dibandingkan Soyuz. Keberhasilannya menjadikan SpaceX sebagai pelopor dalam era baru penerbangan antariksa komersial dan membuka jalan bagi eksplorasi lebih jauh, termasuk misi ke Bulan dan Mars di masa depan.