Penajam, (oke91news.com),-Lebaran Ketupat merupakan salah satu tradisi yang biasa dirayakan setelah Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijrah,Tradisi ini biasa dirayakan sebagian umat Islam di Indonesia,seperti yang dilakukan oleh Babinsa Kelurahan Tanjung Tengah Koramil 01/Penajam Kodim 0913/PPU Sertu Herry bersama warga membuat ketupat yang berlokasi di pondok tepatnya di pesisir pantai Corong Kelurahan Tanjung Tengah Kec Penajam Kab PPU.Kamis (18/4/2024)
Dalam kesibukan menjalankan tugas pokoknya, Sertu Herry menyempatkan waktu untuk membantu warga binaannya yang sedang membuat ketupat di hari yang Fitri ini. Hal ini di laksanakannya untuk mendekatkan diri dengan warga binaannya, serta untuk memberikan semangat dan motivasi masyarakat dalam mengais rejeki.
“Dengan hal-hal seperti inilah cara kami untuk mempererat jalinan silaturahmi dengan warga,” Ucap Sertu Herry.Dan perlu diketahui bahwa masyarakat Jawa, tradisi Lebaran Ketupat melambangkan simbol kebersamaan Lebaran Ketupat disebut juga Syawalan yang diartikan sebagai tradisi silaturahmi dan bermaaf-maafan setelah perayaan Lebaran Idul Fitri.
Seperti diketahui pada umumnya, ketupat merupakan makanan khas lebaran yang hampir ada di manapun, khususnya menjelang perayaan idul Fitri dan setelah lebaran 7 harinya.
Tradisi ini pertama kali diperkenalkan oleh Sayyid Makhdum Ibrahim, yang dikenal sebagai Sunan Bonang.”Ketupat itu nama simbolik yang mengandung makna lain dari sekadar wadah anyaman dari janur. Ketupat (Kupat, Katopak) dalam bahasa Jawa diartikan sebagai laku sing papat atau amalan yang empat, yaitu puasa Ramadhan, zakat fitrah, memaafkan, dan silaturahim,”jelas Babinsa.
Tentang makna ketupat sendiri, yakni bahwa kata ‘ketupat’ atau ‘kupat’ berasal dari kata bahasa Jawa “ngaku lepat” yang artinya “mengakui kesalahan”. Ketupat diharapkan menjadi simbol bagi sesama Muslim untuk mengakui kesalahan dan saling memaafkan serta melupakan kesalahan dengan cara memakan ketupat tersebut.
Menurutnya, sudah semestinya seorang anggota TNI, terutama anggota Babinsa Koramil 01/Penajam harus selalu ada di tengah-tengah warga binaannya agar komunikasi dengan warga dapat terjalin dengan baik.
(Sumber Dim 0913/PPU)