Kodam V/Mlw, Danramil 03/Babulu Dampingi Dosen Tetap Universitas Pertahanan Ke Demplot Padi di PPU

Penajam, (oke91news.com),-Salah satu upaya meningkatkan produksi dan produktivitas padi adalah melalui perluasan areal tanam (PAT) dan penerapan input teknologi budidaya yang tepat dan berkelanjutan di lahan sawah sulfat masam, yang banyak tersebar di Pulau Kalimantan, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Lampung,Provinsi Sulawesi Selatan dan beberapa provinsi lainnya yang jumlahnya sangat luas.

Seperti pada Rabu (04/9) Komandan Koramil 0913-03/Babulu Kapten Inf Martono mewakili Komandan Kodim 0913/PPU mendampingi Brigjen TNI Iswan Gunadi, S.Sos, M.Si.Dosen Tetap Universitas Pertahanan beserta rombongan dalam rangka Studi Evaluasi Input Teknologi Budidaya Padi di Lahan Sulfat Masam di Demplot Padi di Desa Sebakung Jaya, Desa Sri Raharja dan Desa Rawa Mulia, Kecamatan Babulu Kab PPU.(5/9/2024)

Dan Demplot tersebut dimulai sejak akhir bulan Mei 2024, dengan menerapkan teknologi budidaya dan penggunaan sarana produksi yang efektif, efisien dan ramah lingkungan.

Kementerian Pertanian mendorong pengembangan budi daya padi demi mencapai ketahanan pangan di wilayah penyangga Ibukota Negara (IKN) Nusantara yang mengedepankan penggunaan biostimulan, pupuk mikro majemuk, pembenah tanah, dan pestisida alami.

Direktur Pupuk dan Pestisida Kementerian Pertanian Jekvy Hendra mengatakan bahwa pihaknya mendukung kegiatan yang digelar oleh Asosiasi Bio-Agroinput Indonesia (ABI) untuk perbaikan lahan pertanian khususnya di walayah Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU).

“Apapun yang dibutuhkan masyarakat dan petani kita akan memfasilitasi dengan cara melakukan perluasan lahan pertanian tanaman pangan untuk peningkatan produksi, sebagai langkah antisipasi ancaman darurat pangan,” kata Jeky Hendra.

Ia menjelaskan dengan empat komponen utama diantaranya penggunaan biostimulan, pupuk mikro majemuk, pembenah tanah, dan pestisida alami.

Penggunaan biostimulan sudah berkembang di luar negeri dan memiliki potensi besar di dalam negeri, terutama karena Indonesia memiliki sumber bahan baku yang melimpah.

“Penggunaan teknologi ini dapat meningkatkan daya saing pertanian lokal dengan biaya yang lebih rendah dan hasil yang lebih baik,” bebernya.

Sementara itu Kepala Dinas Pertanian PPU Andi Traso Diharto menjelaskan bahwa kondisi lahan pertanian di Kabupaten PPU hamper rata-rata memiliki karakteristiknya yang tidak menguntungkan, seperti kandungan hara yang rendah, pH tanah yang sangat masam, serta tingginya kandungan pirit dan toksisitas aluminium (Al”).

“Kondisi ini menciptakan lingkungan pertanian yang tidak ideal, di mana tanaman padi sulit tumbuh dengan baik, yang berdampak negatif pada produktivitas. Bersama kementerian pertanian akan memecahkan masalah ini dengan memperbaiki struktur tanah lahan pertanian,” bebernya.

Andi Traso Diharto menambahkan bahwa kondisi tanah di wilayah kabupaten Penajam Paser utara khususnya di Kecamatan Babulu ini kondisi Ph nya sangat rendah dan kadar asamnya sangat tinggi, sehingga perlu bagi kita untuk berupaya meningkatkan dan perbaikan struktur kualitas tanah kita ini sehingga menjadi lebih baik lagi

berharap dengan kegiatan yang digelar oleh Asosiasi Bio-Agroinput Indonesia sebagai langkah awal untuk membangun pertanian di PPU untuk memenuhi kebutuhan pangan di IKN Nusantara.

“Harapan kita setidaknya bias memenuhi kebutuhan pangan di IKN dan berharap kedepan sistem produksi pertanian kita dapat melakukan 2 kali panen dalam satu tahun,” pungkasnya.

Hadir dalam kegiatan tersebut,Brigjen TNI Iswan Gunadi, S.Sos, M.Si.Dosen Tetap Universitas Pertahanan, Kementerian Pertahanan,Dr. Yudi Sastro, SP.MP,Direkur Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian,Dr. Ir. Moh. Ismail Wahab, M.Si,Direktur Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementerian Pertanian,Dr. Drs. Jekvy Hendra, M.Si,Direktur Pupuk dan Pestisida, Direktorat Jenderal PSP, Kementerian Pertanian,Dr. Ir. Ladiyani Retno Widowati, M.Sc,Kepala Balai Pengujian Standar Instrumen Tanah dan Pupuk, Kementerian Pertanian,Prof. Dr. Ir. Dadang, M.Sc,Departemen Proteksi Tanaman, IPB University,Prof. Dr. Ir. Budi Mulyanto, M.Sc,Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, IPB University,

Serta,Dr. Darmawan,Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, IPB University,Sonny Soerojo Junior Sekretaris Jenderal DPP Pemuda Tani Indonesia,Agung Suryanto, SE.Wakil Sekretaris Jenderal HKTI,Dandim 0913/PPU diwakilkan oleh Danramil 0913/03 Babulu, Kapten Inf. Martono,Andi Luqman Arief.HKTI,Kepala Dinas Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Timur,Kepala Biro Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Penajam Paser Utara,Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (BAPELITBANG),Kepala Dinas Pertanian Kabupaten PPU Andi Traso,Camat Babulu, Kansip, S.STP,Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Babulu,Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Petung,Kepala Desa se Kecamatan Babulu,Ketua Gapoktan se Kecamatan Babulu,Ketua Kelompok Tani Tunas Harapan, Ds Sebakung Jaya,Ketua Kelompok Tani Sumber Agung, Ds Sri Raharja,Ketua Kelompok Tani Mekarjaya, Ds Rawa Mulia,Pendamping Petani Kegiatan Demplot (PPL/POPT).

(Sumber Dim 0913/PPU)