Kutai Kartanegara. oke91news.com – Komandan Kodim 0906/Kkr, Letkol Czi Damai Adi Setiawan bersama para unsur Forkopimda ikuti rangkaian acara penutupan Erau Adat Pelas Benua tahun 2024 yang diadakan di Museum Mulawarman jalan Diponegoro kelurahan Panji kecamatan Tenggarong kabupaten Kutai Kartanegara, Minggu 29/9/24.
Prosesi puncak acara adat Erau ditandai dengan upacara adat mengulur naga dimana penurunan reflika sepasang naga ke sungai Mahakam dan dilanjutkan dengan tradisi belimbur yaitu saling menyiramkan air dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh masyarakat untuk mendapatkan penyucian dan perlindungan diri.
Dalam sambutannya pj Bupati Kukar Dr Bambang Arwanto menyampaikan kita berkumpul untuk menyaksikan puncak peralatan Akbar erau yaitu suatu profesi sakral mengulur naga dan berlibur proses ini bukan sekedar acara seremonial belaka melainkan bagian penting dalam seluruh rangkaian ritual adat Kutai, erau adat Kutai yang memiliki makna prosesi mengulur naga laki dan naga bini dan dilanjutkan proses berlibur adalah simbol keabadian adat leluhur dan keberlangsungan tradisi di tanah Kutai tuturnya.
Adapun sambutan sultan yang dibacakan oleh pangeran Notonegoro atas nama kesultanan Kutai Kartanegara Kami ingin menyampaikan apresiasi penghargaan yang setinggi-tingginya kepada pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara khususnya kepada Bupati Kutai Kartanegara beserta jajarannya serta unsur pimpinan atas dukungan sehingga terselenggaranya erau pelas benua tahun ini, kita semua berharap bahwa proses mengulur naga dan belimbur ini dapat terlaksana dengan lancar, aman, tertib, sembari melestarikan adat lawas suku Kutai sehingga kita dapat memetik dalam proses ini sebagaimana nilai-nilai kesakralan adat kesultanan Kutai Kartanegara ing martadipura yang harus kita lestarikan ucapnya
Erau sebagai festival rakyat adalah bukti kekayaan dan keberagaman budaya yang dimiliki oleh masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara erau mempresentasikan identitas bangsa Indonesia melalui kearifan lokal masyarakat sekitar serta bagaimana antusiasme masyarakat dalam merawat nilai-nilai dan tradisi yang dimiliki oleh masyarakat Kabupaten Kutai Kartanegara sementara itu erau juga bagi kesultanan Kutai Kartanegara merupakan ruang terbuka yang tersedia bagi masyarakat Kukar untuk menampilkan jati diri serta mengaktualisasikan seni dan budaya di Kabupaten Kutai Kartanegara tambahnya.
Dandim, Letkol Czi. Damai Adi Setiawan saat mengikuti prosesi rangkaian acara penutupan Erau mengatakan, “Prosesi mengulur naga dan tradisi belimbur ini menandai puncak acara ritual Erau Adat Pelas Benua di kabupaten Kukar” kepada seluruh masyarakat yang mengikuti rangkaian akhir ritual adat Erau dapat bersama-sama menjaga ketertiban”, ujarnya.